Kamis, 24 April 2014

Materi Penyuluhan Perawatan Ibu Nifas (Postpartum)



Perawatan Ibu Pada Masa Nifas (Postpartum)
Oleh: Mira Karmila, AM.Keb., SKM
1.      Pengertian
Nifas adalah masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat kandung
kembali seperti semula sebelum hamil, yang berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari
Masa nifas (puerperium) adalah pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat – alat kandung kembali seperti pra hamil. Lamanya masa nifas ini yaitu 6 – 8 minggu.
2.      Tujuan Asuhan Nifas
Asuhan nifas bertujuan untuk :
a.       Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologiknya.
b.      Melaksanakan skrining yang komprehensip, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.
c.       Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi yang sehat.
d.      Memberikan pelayanan KB.
e.       Mempercepat involusi alat kandung.
f.       Melancarkan pengeluaran lochea, mengurangi infeksi puerperium.
g.      Melancarkan fungsi alat gastro intestinal atau perkamihan.
h.      Meningkatkan kelancaran peredarahan darah sehingga mempercepat fungsi ASI dan pengeluaran sisa metabolisme. (Mochtar, 1998).
3.      Tanda-tanda Bahaya Masa Nifas
Tanda bahaya pada masa nifas yang harus diketahui ibu, diantaranya :
Perdarahan dan pengeluaran yang abnormal, sakit dari  abdomen atau punggung, sakit kepala
terus  menerus/pandangan kabur/nyeri ulu hati,  bengkak pada ekstermitas, demam/muntah/sakit saat BAK, perubahan pada payudara, nyeri/kemerahan pada betis, depresi postpartum.
Tindakan yang baik untuk kebutuhan masa nifas normal pada ibu, yaitu:
1).    Kebersihan diri atau personal hygiene.
Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal.Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik dengan menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa membersihkan perineum dari arah depan ke belakang.
Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun kulit.
a. Pakaian                                c. Kebersihan kulit
b. Kebersihan rambut              d. Kebersihan vulva dan sekitarnya
  
2).    Istirahat dan tidur
·      Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan 
·     Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kagiatan rumah tangga biasa secara perlahan-lahan, serta
    untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.
Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat tidur yang dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari.
3).    Latihan Senam Nifas
·   Diskusikan pentingnya mengembalikan otot-otot perut dan panggul kembali normal. Ibu akan merasakan lebih kuat dan ini menyebabkan otot perutnya menjadi kuat sehingga mengurangi rasa sakit pada punggung
·      Jelaskan bahwa latihan-latihan tertentu beberapa menit setiap hari dapat membantu mempercepat mengembalikan otot-otot perut dasar panggul kembali normal, seperti :
1). Tidur telentang dengan lengan di samping, menarik  otot perut selagi menarik nafas, tahan nafas ke dalam dan angkat dagu ke dada, tahan satu hitungan sampai lima. Rileks dan ulangi 10x
2). Untuk memperkuat otot vagina, berdiri dengan tungkai dirapatkan.Kencangkan otot-otot pantat dan dan panggul tahan sampai 5 kali hitungan.Kendurkan dan ulangi latihan sebanyak 5 kali.
3). Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan. Setiap minggu naikkan jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada minggu ke-6 setelah persalinan ibu harus mengerjakan latihan sebanyak 30 kali
4).    Gizi bagi ibu menyusui
a.       Mengkonsumsi tambahan 500 kalori setiap hari 
b.      Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup
c.       Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui)
d.      Tablet zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca bersalin
e.       Minum kapsul vit. A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASInya.
Diet harus sangat mendapat perhatian dalam masa  nifas karena makanan yang baik mempercepat penyembuhan ibu, Selain itu makanan ibu sangat mempengaruhi susunan air susu
5).    Perawatan Payudara
a.       Menjaga payudara tetap bersih dan kering 
b.      Mengenakan BH yang menyokong payudara
c.     Apabila puting susu lecet oleskan colostrums atau ASI yang keluar pada sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui. Menyusu tetap dilakukan dari puting susu yang lecet.
d.    Apabila lecet sangat berat dapat di istirahatkan selama 24 jam. ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan sendok
Apabila payudara bengkak akibat bendungan ASI, lakukan:
·         Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan hangat selama5 menit.
·        Urut payudara dari arah pangkal menuju puting atau gunakan sisir untuk mengurut payudara dengan
    arah “Z” menuju puting.
·         Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga puting susu menjadi lunak.
·       Susukan bayi setiap 2-3 jam sekali. Apabila tidak dapat menghisap seluruhASI keluarkan dengan tangan.
·         Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui.
·         Payudara dikeringkan
6).    Laktasi
Keadaan buah dada pada 2 hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam kehamilan. Pada waktu ini buah dada belum mengandung susu, melainkan kolostrum yang dapat dikeluarkan dengan memijat aerola mammae.
·        Kolostrum adalah cairan berwarna kuning tua seperti jeruk nipis yang disekresi payudara pada awal masa  nifas
·     Kolostrum lebih banyak mengandung protein dan mineral tapi lebih sedikit mengandung gula dan lemak daripada ASI
·         Cairan kolostrum terdiri dari albumin, yang membeku kalau dipanaskan.
·         Kolostrum mengandung euglobulin yang mengandung antibodi sehingga menambah kekebalan tubuh bayi
7). Keluarga Berencana
Masa postpartum merupakan saat yang paling baik untuk Menawarkan kontrasepsi karena pada masa ini pasangan suami istri mempunyai motivasi tinggi untuk menunda
kehamilan.
Mengapa ibu perlu ikut KB ?
·         Agar ibu tidak cepat hamil lagi (minimal 2 tahun)
·         Agar ibu punya waktu merawat kesehatan diri sendiri, anak, dan keluarga
8). Seksualitas Pasca Persalinan
Bila terdapat cedera perineum akibat persalinan, maka vagina dan perineum akan mengalami ketegangan selama beberapa minggu. Gairah seksual seringkali mengalami penurunan. Pada beberapa ibu yang memberikan ASI dapat terjadi penurunan libido dan menderita kekeringan pada vagina. Hubungan seksual bukan merupakan satu-satunya cara untuk memperoleh kenikmatan seksual dan wanita tersebut masih dapat menerima rangsangan seksual dalam bentuk sentuhan atau rangsangan lain yang tak jarang berlanjut dengan hubungan seksual
Konsultasi dan advis dari dokter kadang diperlukan bila terdapat penurunan gairah seksual pasca persalinan yang terlalu berat

Rabu, 09 April 2014

tugas 1

KONSEP DASAR KEPERAWATAN MATERNITAS

KONSEP DASAR KEPERAWATAN MATERNITAS


NS. NUR MEITY S.A, S KEP.




PENGERTIAN


Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional keperawatan yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.



Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keperawatan ibu menyakini bahwa peristiwa kelahiran merupakan proses fisik dan psikis yang normal serta membutuhkan adaptasi fisik dan psikososial dari idividu dan keluarga. Keluarga perlu didukung untuk memandang kehamilannya sebagai pengalaman yang positif dan menyenangkan. Upaya mempertahankan kesehatan ibu dan bayinya sangat membutuhkan partisipasi aktif dari keluarganya.



Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, dapat mengakibatkan krisis situasi selama anggota keluarga tidak merupakan satu keluarga yang utuh. Proses kelahiran merupakan permulaan bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting. Pelayanan keperawatan ibu akan mendorong interaksi positif dari orang tua, bayi dan angggota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.. Sikap, nilai dan perilaku setiap individu dipengaruhi oleh budaya dan social ekonomi dari calon ibu sehingga ibu serta individu yang dilahirkan akan dipengaruhi oleh budaya yang diwarisi.



Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS dan melakukan tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah kehamilanpersalinan dan nifas, membantu dan mendeteksi penyimpangan-penyimpangan secara dini dari keadaan normal selama kehamilan sampai persalinan dan masa diantara dua kehamilan, memberikan konsultasi tentang perawatan kehamilan, pengaturan kehamilan, membantu dalam proses persalinan dan menolong persalinan normal, merawat wanita masa nifas dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari menuju kemandirian, merujuk kepada tim kesehatan lain untuk kondisi¬kondisi yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.



Perawat mengadakan interaksi dengan klien untuk mengkaji masalah kesehatan dan sumber-sumber yang ada pada klien, keluarga dan masyarakat; merencanakan dan melaksanakan tindakan untuk mengatasi masalah-maslah klien, keluarga dan masyarakat; serta memberikan dukungan pada potensi yang dimiliki klien dengan tindakan keperawatan yang tepat. Keberhasilan penerapan asuhan keperawatan memerlukan kerjasama tim yang terdiri dari pasien, keluarga, petugas kesehatan dan masyarakat.



PARADIGMA KEPERAWATAN MATERNITAS



Paradigma keperawatan pada keperawatan maternitas meliputi manusia, lingkungan, sehat dan keperawatan.



a. Manusia

Terdiri dari wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya adalah anggota keluarga yang unik dan utuh, merupakan mahluk bio-psiko¬sosial dan spiritual yang memiliki sifat berbeda secara individual dan dipengaruhi oleh usia dan tumbuh kembangnya. Salah satu tugas perkembangan wanita adalah pengalaman melahirkan danak yang dapat merupakan krisis situasi dalam keluarga tersebut apabila tidak mampu beradaptasi dengan baik.



b. Lingkungan

Sikap, nilai dan prerilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan budaya dan social disamping pengaruh fisik Proses kehamilan danpersalinan serta nifas akan melibatkan semua anggota keluarga dan masyarakat. Proses kelahiran merupakan permulaan suatu bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting, sehingga pelayanan maternitas akan mendorong interaksi yang positif dari orang tua, bayi dan angota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.



c. Sehat

Sehat adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar, bersifat dinamis dimana perubahan-perubahan fisik dan psikososial mempengaruhi kesehatan seseorang.setiap indivisu memeiliki hak untuk lahir sehat sehingga WUS dan ibu memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.



d. Keperawatan Ibu

Keperawatan ibu merupakan pelayanan keperawatan professional yang ditujukan kepada wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Keperawatan ibu memberikan asuhan keperawatan holistik dengan selalu menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya.